Kenali Konseling Pernikahan, Proses Menemukan Solusi dalam Permasalahan Rumah Tangga

Setiap pasangan suami istri pasti memiliki konflik atau permasalahan, hidup berumah tangga dengan seseorang yang memiliki karakter, sifat hingga kebiasaan yang berbeda sangat wajar jika terkadang hadir masalah dan konflik ditengah – tengahnya. 

Pun ketika banyaknya kesamaan karakter dan sifat tak menampik jauhnya permasalahan dan konflik dalam rumah tangga. Sahabat medisqu, meski permasalahan ditengah rumah tangga dapat selesai tanpa bantuan pihak ketiga, namun banyak juga pasangan yang membutuhkan penengah untuk menyelesaikan prahara yang tak kunjung usai meski sudah diusahakan dari segala arah yang berbeda. 

Tak salah jika pasangan suami istri mencoba untuk menyelesaikan masalah rumah tangga dengan melakukan konseling pernikahan agar persoalan dapat segera terselesaikan. 

Mungkin ada dari anda yang masing asing dengan kegiatan konseling pernikahan ini. Namun tak ada salahnya jika Anda mencoba cara satu ini. 

Konseling pernikahan merupakan salah satu bentuk psikoterapi, ini biasanya bertujuan untuk mengeksplorasi dan menyelesaikan konflik serta permasalahan rumah tangga sehingga hasil akhirnya adalah ditemukannya solusi. 

Perlu diketahui sahabat Medisqu, biasanya ada beberapa jenis permasalahan yang solusinya ditemukan melalui jalan konseling pernikahan, diantaranya masalah kesetiaan, masalah kesuburan, ketidakmampuan pasangan untuk menyelesaikan konflik, masalah seksual, komunikasi, ketidaksepahaman dalam mendidik anak, kecanduan hingga masalah pasangan Anda yang mungkin bisa merusak hubungan. 

Masalah dengan level yang lebih beratlah yang biasanya tidak bisa diselesaikan berdua, sehingga hadirnya pihak ketiga yaitu konselor, bisa membantu mengurai permasalahan yang sedang dihadapi. 

Konseling pernikahan biasanya dilakukan dalam jangka pendek, tidak bertele – tele dan langsung kepada inti permasalahan sehingga solusi dapat ditemukan dengan cepat. Oleh karena itu sebaiknya kedua orang yang sedang berkonflik, yaitu Anda dan pasangan sama – sama hadir membahas langsung permasalahannya bersama dengan konselor. 

Agar permasalahan dapat segera mendapatkan solusi, tentu baik Anda atau pasangan harus melakukan beberapa hal penting, diantaranya :

Komunikasi yang terbuka

Komunikasikan segala permasalahan yang tidak dapat terselesaikan berdua kepada konselor, tujuan dari komunikasi terbuka ini bertujuan agar konselor memahami dimana letak sumber konfliknya. Terkadang Anda dan pasangan sulit mengetahui dan mengidentifikasi sumber konfliknya, sehingga solusi juga sulit ditemukan. 

Identifikasi Masalah Bersama

Konselor akan mencoba membersamai Anda dan pasangan untuk mengidentifikasi masalah yang sedang dihadapi. Tentunya proses identifikasi ini tidak timbul rasa saling menyalahkan di antara Anda dan pasangan ataupun konselor. Proses ini dilakukan dengan teliti dan dalam sehingga sumber dan akar permasalahan dapat diketahui dengan jelas. 

Pastikan masing – masing dari Anda siap untuk membuka pikiran, sehingga proses perbaikan hubungan tidak tersendat oleh ego yang masih mengekang. 

Tentunya proses konseling tidak mudah dilakukan, terkadang masing ada perasaan marah atau emosi terhadap pasangan, mungkin Anda lebih banyak berdebat dengan pasangan di depan konselor. Namun konselor berusaha untuk menenangkan masing – masing dari Anda sehingga emosi dapat teredam. 

Sesi konseling biasanya tidak hanya berakhir bersama konselor, namun Anda harus mempraktekkan tugas yang diberikan. Misalnya berlatih komunikasi lebih dekat dan intim sehingga masing – masing dari Anda terjalin komunikasi dua arah yang baik. 

Ada beberapa tipe atau jenis konseling pernikahan, diantaranya :

Metode Gottman 

Metode ini bertujuan untuk mengatasi konflik dengan cara yang konstruktif atau membangun, yang coba dibangun disini yaitu keintiman dan kedekatan Anda dengan pasangan

Terapi yang berfokus pada Emosi

Meski terdengar negatif, namun terapi jenis ini mendorong seseorang untuk mendiskusikan hingga mengekspresikan emosi Anda dan pasangan. Cara ini juga bisa membantu menyelesaikan masalah karena kemungkinan emosi yang selama ini terpendam dapat terekspresikan.

Terapi yang berfokus pada Solusi

Seperti namanya, konselor akan membantu Anda dan pasangan dengan lebih banyak fokus terhadap solusi dibandingkan permasalahan yang sedang dirasakan 

Terapi Perilaku Kognitif

Terapi ini berfokus pada proses identifikasi dan perubahan pola pikir negatif yang timbul. Tujuannya yaitu untuk mengidentifikasi masalah, mengungkapkan kasih sayang antara Anda dan pasangan, mengembangkan penerimaan dan toleransi terhadap pasangan, serta meningkatkan komunikasi yang efektif. 

Nah sahabat Medisqu, tidak ada salahnya bagi Anda menggunakan bantuan konselor untuk mengurangi permasalahan rumah tangga dan proses menemukan solusi. Konseling pernikahan bisa menjadi pilihan ketika Anda dan pasangan sulit untuk menurunkan ego, emosi dan ketika masalah berlarut – larut tidak terselesaikan dalam waktu yang lama. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. 

Cara Membangun Kembali Kepercayaan Terhadap Pasangan

Kepercayaan terhadap pasangan merupakan salah satu kunci utama dalam sebuah hubungan, ini menjadi salah satu komponen yang memiliki peran untuk memperkuat hubungan. Tanpa rasa percaya maka hubungan tidak dapat bertahan karena rasa curiga dan tidak tenang selalu menyelimuti.
Oleh karena itu setiap pasangan harus memiliki rasa percaya terhadap satu sama lain agar hubungan selalu berjalan dengan baik. Namun sayangnya beberapa orang terlanjur hilang percaya terhadap pasangan karena kesalahan yang pernah diperbuat. Itu bisa disebabkan oleh perselingkuhan, tidak menepati janji, berbohong terhadap pasangan dan lain sebagainya. 
Pasti tidak mudah membangun kembali rasa percaya setelah sebelumnya kecewa, tetapi setiap orang memiliki keputusan masing – masing. Apakah ingin menyudahi hubungan atau membangun kembali kepercayaan dan memberi kesempatan. 
Bagi Anda yang sedang mengalami kehilangan kepercayaan terhadap pasangan namun masih ingin mempertahankan hubungan dan memberi kesempatan kepada dia, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk membangun kembali rasa percaya, diantaranya :

1. Maafkan Pasangan 

Memutuskan untuk memaafkan pasangan yang telah menghancurkan rasa percaya tentu tidak mudah. Namun ini menjadi salah satu langkah utama yang harus Anda ambil agar kepercayaan dapat kembali dibangun. 
Maafkan setiap kesalahan yang telah diperbuat pasangan di masa lalu, lakukan hal ini secara perlahan lahan karena proses memaafkan seseorang juga akan membutuhkan waktu yang cukup lama. 

2. Komunikasikan dengan Pasangan 

Mungkin Anda akan sulit mulai berkomunikasi dengan pasangan setelah dikecewakan dan dirusak kepercayaannya, namun bagaimanapun komunikasi adalah salah satu jalan yang harus ditempuh untuk kembali membangun kepercayaan dan hubungan. 
Anda bisa memberitahukan apa yang membuat kecewa dan sakit atas perlakuan si dia, selanjutnya Anda bisa memberitahu kepadanya apa yang Anda butuhkan darinya. Begitupun sebaliknya, Anda bisa bertanya apa yang membuat dia merusak kepercayaan yang telah Anda berikan kepadanya. 
Setelah saling mengetahui perasaan masing – masing maka selanjutnya Anda dan pasangan bisa mencari solusinya bersama. 

3. Beri Waktu Pasangan Anda

Cara ini dipraktekkan oleh Anda yang telah mengecewakan pasangan, beri pasangan Anda waktu untuk berfikir dan memaafkan.
Beberapa orang lebih membutuhkan waktu untuk berpikir ketika sedang memiliki masalah dengan pasangan, meskipun Anda sudah siap meminta maaf kepada dia, namun bisa saja pasangan Anda butuh waktu untuk bisa memaafkan dan memberi kesempatan Anda kembali. 
Jangan berusaha menekan kehendak mereka untuk segera dimaafkan, karena bisa saja rasa sakit yang pasangan Anda rasakan membutuhkan waktu yang lama untuk kembali seperti semula. 

4. Meminta Maaf dengan Tulus 

Ini juga dilakukan oleh Anda yang telah membuat kesalahan dan merusak kepercayaan yang telah diberikan. Minta maaf lah dengan tulus dan buktikan untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. 
Ini bukan waktunya untuk membela diri sendiri atau membenarkan kesalahan yang telah Anda perbuat, yakinkan dengan perbuatan bahwa Anda layak untuk diberi kesempatan kedua setelah merusak kepercayaan dalam hubungan. 

5. Tidak Mengungkit Masa Lalu

Ada beberapa pasangan yang sangat tidak suka mengungkit masa lalu, ini memang hal yang kurang baik. Mengungkit masa lalu memang selalu bisa menimbulkan masalah dalam sebuah hubungan. 
Namun jika Anda akan memutuskan untuk memberikan kesempatan kedua kepada pasangan, jangan sampai coba untuk mengungkit masa lalu karena ini akan membuat Anda ragu kepada dia dan usaha Anda dalam membangun kepercayaan kedua akan lebih sulit jalannya. 

Waspada! Ini 8 Tanda Anda sedang Mengalami Toxic Relationship

Saat menjalin hubungan cinta dengan seseorang, rasa bahagia tentu saja akan terasa hadirnya. Namun sayangnya tidak setiap pasangan bisa merasakan kebahagiaan saat menjalin hubungan. 

Hubungan yang sehat biasanya membuat pasangan mengambil keputusan bersama, memecahkan dan mencari solusi bersama serta menikmati kebersamaan berdua yang dipenuhi dengan rasa sayang.

Tetapi anda perlu waspada jika semakin hari Anda merasa semakin tersiksa, lelah dan tidak bahagia dengan hubungan yang sedang dijalani, ini bisa saja menjadi pertanda hubungan Anda mulai tidak sehat atau masuk kedalam hubungan toxic relationship. 

Baik Anda dan pasangan harus sama – sama mengetahui apa yang menjadi tanda toxic relationship agar bisa mencari solusi yang tepat, berikut 8 ciri toxic relationship yang perlu diwaspadai :

1. Tidak Mengungkapkan Apa yang Dibutuhkan pada Pasangan 

Setiap pasangan yang menjalin hubungan biasanya membicarakan tentang apa yang dibutuhkan satu sama lain, misalnya wanita mengungkapkan secara langsung bahwa ia butuh perhatian dan waktu dari pasangannya.

Namun saat memasuki toxic relationship, Anda akan merasa enggan untuk mengungkapkan apa yang dibutuhkan karena merasa percuma. Hal ini terjadi bisa karena sang pasangan yang tidak peduli atau tidak memiliki waktu untuk mendengarkan dan memberi pengertian. 

Lebih parah, setelah Anda mengungkapkan apa yang dibutuhkan kepada pasangan, yang muncul justru konflik dan pertengkaran. Dengan begitu tidak ada lagi ungkapan kebutuhan dari satu sama lain, akibatnya hubungan menjadi renggang dan hambar. 

2. Tidak Saling Percaya

Hubungan yang sehat perlu didasari oleh rasa percaya, dengan begitu hubungan tanpa kepercayaan ibarat kendaraan tanpa bahan bakar, hubungan tidak akan berjalan mencapai sebuah tujuan yang diinginkan. 

Seperti yang diketahui bahwa setiap hubungan pasti memiliki sebuah tujuan, namun tanpa rasa percaya dari satu sama lain, Anda bahkan tidak dapat membicarakan hal – hal baik bersama.

Toxic relationship membuat setiap pasangan memiliki rasa curiga yang tinggi, sehingga Anda tidak dapat melakukan aktivitas normal dengan baik karena selalu dicurigai. 

3. Kurang Dukungan dari Satu Sama Lain

Sudah seharusnya dalam sebuah hubungan yang sehat masing masing dari Anda ingin melihat pasangannya berhasil mencapai keinginan dan  rencana baiknya. 

Selain dari sebuah usaha, seseorang akan membutuhkan dukungan dari orang lain. Ketika sedang menjalani hubungan, tentu masing – masing dari Anda mendukung pasangannya. Baik dukungan dalam hal karir, hobi atau rencana lainnya yang tidak hanya berdampak baik bagi pasangan sendiri, namun juga akan memberikan dampak positif terhadap hubungan Anda. 

Namun toxic relationship membuat satu sama lain tidak atau kurang mendukung rencana pasangannya. Sehingga pasangan Anda merasa kosong dan tidak bersemangat.

4. Komunikasi yang Tidak Baik

Komunikasi menjadi salah satu kunci sebuah hubungan berjalan lancar dan harmonis, namun toxic relationship membuat komunikasi menjadi buruk, misalnya jarang berkomunikasi atau bahkan tidak komunikasi satu sama lain dalam jangka waktu yang lama. 

Tentu jika komunikasi tidak berjalan dengan baik, maka hubungan akan mudah goyah dan hancur. Komunikasi bagaikan salah satu tiang penopang hubungan, tanpa komunikasi maka hubungan akan mustahil bertahan. 

5. Sering Berbohong

Kejujuran dari masing – masing pasangan menjadi salah satu hal yang bisa membantu mempertahankan hubungan, tanpa kejujuran maka hubungan menjadi tidak sehat dan timbul rasa curiga yang tinggi. 

Sering berbohong ini biasanya dilakukan untuk menghindari pertemuan dengan pasangan, sehingga Anda mulai sering mencari alasan yang tidak benar agar tidak bisa bertemu pasangan terus menerus. 

Hal lainnya, berbohong juga dapat dilakukan agar kita tetap bisa melakukan kegiatan yang tidak disukai pasangan. Misalnya pasangan Anda tidak suka jika Anda pergi keluar saat malam, namun Anda tetap melakukannya dan berbohong kepada pasangan.

6. Tidak Peduli satu Sama Lain

Hubungan percintaan tentu dihiasi dengan kepedulian dari satu sama lain, ini karena rasa cinta dan sayang yang membuat Anda peduli terhadap pasangan. Contohnya kepedulian terhadap kesehatan pasangan. 

Jika awalnya Anda saling mengingatkan untuk menjaga kesehatan, maka semakin kesini Anda tidak peduli mengenai hal itu lagi. Anda menjadi cuek dan dingin terhadap satu sama lain karena menganggap bahwa tidak ada lagi rasa peduli dalam diri. 

7. Tidak Ada Usaha Satu Sama Lain

Membangun dan merawat hubungan tentu membutuhkan usaha dari masing masing pasangan, misalnya usaha untuk bertemu, usaha untuk memberi kejutan atau usaha usaha lain yang bisa dilakukan demi membuat satu sama lain tetap berbahagia.

Toxic relationship ditandai dengan tidak adanya usaha dari masing masing pasangan, tidak ada yang berusaha untuk menciptakan pertemuan, menghabiskan waktu berdua dan menciptakan hal membahagiakan lainnya. 

8. Hubungan Lebih Banyak Diwarnai Drama dan Pertengkaran

Tidak ada hubungan yang tidak mengalami pertengkaran atau konflik, namun hubungan yang sehat umumnya tidak terus terusan diwarnai dengan pertengkaran, karena masing masing pasangan akan cepat menyelesaikan permasalahannya. Sedangkan toxic relationship lebih banyak diwarnai dengan pertengkaran dan konflik, bahkan pertengkaran selalu mengenai hal yang sama berulang – ulang. 

Masing – masing pasangan tidak berusaha untuk mencari solusi bersama, namun membiarkan masalah berlarut larut yang akhirnya menimbulkan drama dan pertengkaran berkepanjangan. 

Exit mobile version