8 Aktivitas Menyenangkan yang Bisa Dilakukan Bersama Anak-Anak

Memiliki waktu berkualitas bersama anak-anak merupakan hal yang penting untuk membangun hubungan yang kuat antara orang tua dan anak. Dalam kehidupan yang sibuk dan terkadang hektik, menyediakan waktu untuk berinteraksi dengan anak-anak secara penuh dan tanpa gangguan adalah kunci dalam memperkuat hubungan emosional antara orang tua dan anak. Aktivitas yang menyenangkan seperti bermain, membaca buku cerita, atau berbicara tentang hal-hal yang mereka sukai, tidak hanya membuat anak merasa dicintai, tetapi juga membantu dalam perkembangan mereka secara keseluruhan.

Dalam momen-momen ini, orang tua dapat memahami minat dan bakat anak-anak mereka, membantu mereka dalam mengembangkan keterampilan sosial, kreativitas, dan bahkan belajar untuk mengatasi tantangan. Hal ini tidak hanya akan memberikan pengalaman berharga bagi anak-anak, tetapi juga menciptakan ikatan yang langgeng dan mendukung pertumbuhan mereka sepanjang hidup.

Berikut adalah delapan aktivitas menyenangkan yang bisa dilakukan bersama anak-anak Anda.

1. Membaca Buku

Membaca buku bersama anak-anak adalah cara yang fantastis untuk mengajarkan mereka tentang hal-hal baru dan mendalamkan pengalaman mereka. Buku-buku dengan gambar yang menarik dan cerita yang menawan akan membuat anak-anak betah duduk untuk mendengarkan cerita serta menjadikannya kesempatan untuk membangun kosa kata mereka.

2. Memasak Bersama

Aktivitas memasak dapat menjadi pengalaman yang seru dan edukatif bersama anak-anak. Biarkan mereka membantu memilih resep, mengukur bahan-bahan, dan mengaduk adonan. Selain membuat mereka merasa lebih berpartisipasi dalam kegiatan keluarga, ini juga mengajarkan keterampilan penting seperti mengikuti instruksi dan memahami bagaimana makanan dibuat.

3. Bermain di Taman Bermain

Menghabiskan waktu di taman bermain adalah cara yang luar biasa untuk anak-anak menyalurkan energi dan meningkatkan koordinasi motorik mereka. Dari ayunan hingga perosotan, ada banyak kesempatan untuk bersosialisasi dengan anak-anak lain dan membangun keterampilan sosial mereka.

4. Piknik

Organisirilah piknik keluarga di taman atau tempat-tempat yang indah. Bersama anak-anak, Anda dapat merencanakan makanan ringan, membawa tikar piknik, dan menikmati waktu bersantai di udara terbuka. Ini adalah cara yang sempurna untuk menghabiskan waktu bersama sambil menikmati alam.

5. Aktivitas Seni dan Kerajinan

Mengajak anak-anak untuk menggambar, mewarnai, atau membuat kerajinan tangan adalah cara kreatif untuk menghabiskan waktu bersama. Aktivitas ini membantu mengembangkan keterampilan motorik halus, menggali kreativitas anak, serta membangun kepercayaan diri mereka.

6. Main Peran

Bermain peran adalah kegiatan yang sangat menyenangkan dan memberikan ruang ekspresi bagi anak-anak. Bersama anak-anak, buatlah cerita, pakaian, dan properti untuk berpura-pura menjadi pahlawan atau karakter favorit mereka. Aktivitas ini juga mengajarkan anak-anak tentang kerjasama, imajinasi, dan berani berbicara di depan orang lain.

7. Bersepeda

Bersepeda adalah cara yang hebat untuk mengajarkan anak-anak tentang keseimbangan, koordinasi, dan kebugaran. Bersama-sama, Anda bisa menjelajahi jalur sepeda, taman, atau sekitar lingkungan tempat tinggal Anda. Pastikan semua keluarga memakai helm dan berhati-hati saat bersepeda.

8. Mengunjungi Museum atau Taman Hewan

Dalam perjalanan keluarga, plan a setengah hari untuk melihat-lihat museum atau taman hewan. Kunjungan ini akan memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mempelajari hal-hal baru, meningkatkan rasa ingin tahu mereka, serta memperdalam pengetahuan mereka tentang dunia. Pastikan untuk menyesuaikan kunjungan dengan minat dan usia anak-anak.

Tidak semua aktivitas membutuhkan waktu atau biaya yang besar untuk dilakukan bersama anak-anak Anda. Cukup dengan kreativitas dan semangat untuk bermain, Anda dapat menciptakan momen-momen berharga dan meningkatkan hubungan dengan mereka. Ingat, waktu bersama adalah investasi yang berharga untuk masa depan mereka.

Waspada Toxic Parenting, Orang Tua Perlu Tahu!

Hubungan antara anak dan orang tua merupakan hubungan berlandaskan cinta kasih yang mendalam, sehingga antara anak dan orang tua ada rasa saling mendukung yang tiada henti. 

Namun siapa sangka, dibalik peran istimewa sebagai orang tua yang seharusnya selalu menyayangi dan melindungi buah hati dengan maksimal, justru orang tua menjadi pihak yang toxic dalam kehidupan anak. 

Apa itu Toxic Parenting? 

Ini merupakan istilah yang digunakan ketika orang tua secara konsisten melakukan cara pengasuhan yang tidak sehat sehingga membuat anak selalu merasa bersalah, takut, sakit secara mental maupun fisik dan beberapa hal negatif lainnya. 

Pola perilaku dari orang tua yang toxic membuat anak merasa negatif dalam pembentukan kehidupan anak.

Tentunya hal tersebut sangat tidak sehat bagi proses pertumbuhan buah hati, karena mereka akan selalu merasakan suasana yang negatif dalam kehidupan sehari hari saat bersama orang tua. 

Orang tua mungkin saja tidak sadar terhadap apa yang telah dilakukan terhadap anak, mereka berpikir bahwa cara pengajaran yang diterapkan kepada anak merupakan hal yang tepat, namun ternyata tidak. 

Biasanya orang tua yang toxic lebih mementingkan dirinya sendiri dibanding kepentingan sang anak, orang tua kurang dapat berpikir bahwa apa yang mereka lakukan terhadap anaknya justru bisa merusak mental dan kehidupannya di masa mendatang. 

Lalu adakah cara untuk mengenali bahwa kita termasuk orang tua yang toxic atau tidak? Caranya dengan mengenali beberapa karakteristik yang ada didalamnya, diantaranya:

Pelecehan/Kekerasan Fisik dan Verbal

Untuk kekerasan fisik, mungkin kita lebih paham karena ini berhubungan dengan kegiatan fisik yang dapat melukai tubuh anak, misalnya dengan memukul. Beberapa anak mendapatkan kekerasan fisik yang cukup lama bahkan hingga bertahun – tahun, sehingga mereka merasakan kesakitan karena tindakan salah dari orang tuanya.

Sedangkan kekerasan verbal berkaitan dengan kata – kata misalnya berteriak, memaki dan mengancam anak hingga mereka ketakutan untuk bertindak apapun di kemudian hari. 

Kekerasan verbal yang berlangsung lama bisa melukai perasaan anak bahkan bisa saja terbawa hingga mereka dewasa. Ini akan berdampak pada kesehatan mental yang pada akhirnya membuat anak takut untuk mengutarakan pendapatnya dihadapan orang tua. 

Perilaku Egois

Perilaku egois yang menjadi pemicu toxic parents yaitu, ketika mereka hanya memikirkan keinginan sendiri tanpa mau mendengarkan apa yang anak inginkan. 

Ketika orang tua egois, kebutuhan anak – anak jadi terabaikan karena anak akan selalu mengedepankan keinginan orang tua meskipun anak tidak menyukai dan bertentangan dengan hatinya. 

Mengontrol Segala Hal Tanpa Batasan

Orang tua yang toxic juga terlalu mengontrol dan mencampuri kehidupan anak tanpa ada batasan, ini biasanya akan terasa ketika anak bertumbuh dewasa, akan ada banyak hal pribadi dari kehidupan yang sebetulnya orang tua tidak turut masuk kedalamnya. 

Misalnya mengontrol keputusan yang anak pilih atau cenderung melarang anak mengambil keputusannya sendiri. Jika ini terjadi terus menerus, akibatnya anak tidak bisa dan tidak terbiasa memilih. Tentunya ini akan menyulitkan kehidupan mereka di masa mendatang karena segala keputusan selalu ada di tangan orang tuanya. 

Memaksakan Kehendak

Anak – anak memang membutuhkan arahan dari orang tuanya ketika mereka sedang bingung atau membutuhkan bantuan, namun sebaiknya orang tua tidak memaksakan kehendaknya tanpa memikirkan perasaan dan rencana anak. 

Ini biasanya terjadi terhadap cita – cita hingga pilihan sekolah dan jurusan. Banyak anak yang tidak menyukai apa yang sedang dikerjakan karena semua langkahnya sudah diarahkan oleh orang tua tanpa bisa kompromi atau mengutarakan pendapat dan keinginannya. 

Sahabat Medisqu, keluarga pada dasarnya merupakan tempat yang paling tepat untuk interaksi, saling dukung, dan saling menyayangi. Namun terkadang anak – anak harus dihadapkan dengan kondisi yang kurang baik. 

Bagi sahabat Medisqu yang mungkin sedang merasa dalam kondisi ini, mencari cara efektif untuk mengelola hubungan yang baik dengan orang tua menjadi jalan paling penting. 

Begitu juga dengan orang tua yang mungkin tidak menyadari telah mempraktekkan pola asuh yang kurang tepat, memperbaiki pola asuh menjadi lebih positif merupakan yang paling baik. 

Manfaat Menangis untuk Si Kecil

Moms di rumah pasti panik kan kalau mendengar si kecil menangis? Rasanya mau langsung bikin si kecil diam dan mencari berbagai macam cara yang cepat supaya nangisnya berhenti dan mereka jadi tenang kembali. 

Banyak dari mommies yang mungkin khawatir ya kalau menangisnya itu berbahaya kalau tidak segera ditangani.

Tahu nggak moms kalau menangis itu punya manfaat loh buat kesehatan buah hati? Ada banyak manfaat yang baik buat mereka, dari kesehatan fisik hingga kesehatan mentalnya. 

Jadi mommies nggak perlu panik dan stres ya kalau si kecil sering menangis, sesekali beri waktu mereka untuk menangis ya. 

Yuk simak sama – sama apa saja manfaat menangis buat kesehatan si kecil dari Medisqu berikut ini:

1. Meredakan Stres Si Kecil

Perlu diketahui ya moms kalau tidak hanya orang dewasa yang bisa merasakan stres, namun bayi dan anak kecil juga bisa merasakan hal tersebut. 

Nah salah satu cara mereka untuk melepaskan stres yaitu dengan menangis, setelah selesai menangis mereka biasanya akan langsung rileks kembali moms. 

Diketahui bahwa air mata mengandung hormon kortisol, hormon pereda stres yang bisa menghilangkan stres yang sedang si kecil rasa. Selain itu menangis juga mengaktifkan sistem saraf parasimpatis yang bisa membantu tubuh untuk lebih tenang. 

2. Meregangkan Otot

Si kecil memang lebih sering berbaring kan moms? Inilah yang membuat tubuh mereka butuh peregangan supaya tubuh tetap rileks. Salah satunya yaitu dengan menangis. 

Saat bayi menangis, biasanya tangan, kaki, dan wajah mereka ikut bergerak, disinilah peregangan otot terjadi. Biarkan si kecil menangis untuk beberapa saat ya.

3. Membantu Mereka untuk Beradaptasi 

Siapa sangka bahwa anak kecil biasanya menginginkan hal – hal diluar batas toleransi bahkan bisa membahayakan mereka. Misalnya mengkonsumsi makanan yang sudah jatuh dan kotor. 

Nah ketika mereka tidak bisa mewujudkan keinginannya, mereka akan menangis. Setelah menangis mereka akan belajar beradaptasi bahwa tidak semua keinginannya baik dan bisa dilakukan. Sehingga dari sinilah mereka bisa belajar beradaptasi dari sebuah tangisannya. 

4. Mengurangi Rasa Sakit Fisik

Percaya nggak moms kalau menangis ternyata bisa mengurangi rasa sakit pada tubuh si kecil? Peneliti mengungkapkan bahwa saat menangis maka tubuh melepaskan oksitosin dan endorfin, keduanya akan membuat rasa sakit yang sedang dirasakan berkurang. Ini juga bisa membuat perasaan mereka menjadi lebih baik dengan sendirinya. 

5. Melancarkan Sistem Pernapasan

Moms biasanya kalau bayi baru lahir akan langsung menangis ya, ini menjadi salah satu pertanda bahwa paru – parunya bekerja dengan baik, selanjutnya dengan menangis juga bisa membantu melancarkan sistem pernapasannya. 

Justru bayi baru lahir yang tidak menangis perlu diwaspadai karena dikhawatirkan ada masalah tertentu yang membuat si kecil tidak mengeluarkan tangisan.

Jadi pentingnya moms memberikan waktu kepada mereka untuk menangis sebentar saja. Jika sudah dirasa cukup, moms bisa membantu menenangkan mereka. Pastikan untuk tidak membiarkannya terlalu lama agar mereka tidak merasa kelelahan dan timbul masalah tertentu.

Ini Dia Cara Agar Si kecil Mau Konsumsi Makanan Sehat

Kebutuhan nutrisi pada anak sangat perlu diperhatikan oleh orang tua, hal ini penting karena terkait dengan proses pertumbuhan mereka. 

Kebutuhan nutrisi anak umumnya didapatkan dari berbagai jenis makanan sehat seperti sayuran dan buah buahan, namun terkadang nafsu makan si kecil sering menurun dan mereka jadi sulit makan. 

Nah kalau si kecil sedang sulit makan, moms jadi bingung mencari cara agar mereka tetap mau mengkonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayur. 

Moms, nggak perlu khawatir ya kali ini Medisqu akan memberikan beberapa cara agar si kecil tetap mau mengkonsumsi makanan sehat setiap hari :

1. Ajak Si Kecil Menyiapkan Makanan

Anak kecil biasanya sangat suka melakukan hal – hal baru, nah kalau moms belum pernah mengajak mereka memasak bersama, bisa coba menggunakan cara ini untuk menarik perhatian si kecil. 

Jika anak – anak berhasil membuat makanannya, biasanya mereka juga akan lebih bersemangat untuk mengkonsumsinya. 

2. Beri Kesempatan untuk Memilih Makanan

Rasa bosan mudah dirasakan ketika harus mengkonsumsi menu makanan yang sama setiap harinya ya. Nah moms nggak perlu khawatir si kecil bosan, yuk mulai berikan pilihan makanan untuk mereka pilih. 

Pastikan pilihan makanannya sehat dan rasanya enak ya moms, supaya si kecil lahap dan kebutuhan nutrisinya tercukupi dengan baik. 

3. Kreasikan Makanan agar Menarik

Tampilan makanan yang lucu dan menarik tentu akan membuat anak jadi suka untuk mengkonsumsinya moms, maka belajarlah untuk mengkreasikan tampilan makanan untuk si kecil.

Moms bisa membentuk makanan seperti bentuk wajah, bunga atau binatang kesukaannya. Saat ini banyak alat yang bisa digunakan untuk menghias makanan agar lebih menarik. 

Tampilan makanan yang lucu dan menarik tidak hanya meningkatkan nafsu makan si kecil, namun itu juga akan meninggalkan kesan spesial yang akan terus mereka ingat. 

4. Tambahkan Makanan Kesukaan Si Kecil

Si kecil pasti punya makanan favorit kan moms? Misalnya ayam goreng atau telur mata sapi yang sering mereka konsumsi saat sarapan. 

Jika mereka punya makanan kesukaan, maka tidak sulit untuk menyajikan makanan kesukaan di samping makanan favoritnya. Untuk awal – awal tidak masalah memberikan porsi makanan kesukaan lebih banyak dari makanan sehatnya, nah semakin lama moms boleh menambahkan porsi makanan sehat nya ke piring si kecil ya. 

5. Jangan Memaksa

Jika sebelumnya moms pernah memaksa si kecil untuk mengkonsumsi makanan yang sehat, untuk selanjutnya sebaiknya tidak menggunakan cara itu lagi ya moms. 

Memaksa anak untuk mengkonsumsi makanan tertentu justru akan membuat si kecil tidak suka dan menghilangkan nafsu makan mereka. Ini akan membuat mereka tidak mau mengkonsumsi makanan bahkan untuk jenis makanan favoritnya. Lakukan cara – cara lain yang bisa menaikkan keinginan si kecil untuk mengkonsumsi makanan sehat. 

6. Berikan Contoh 

Anak – anak akan lebih banyak mencontoh perilaku orang terdekat, yaitu orang tuanya. Oleh karena itu sebagai orang tua, moms perlu memberikan contoh kepada si kecil dengan menunjukkan kepada mereka bahwa moms suka mengkonsumsi makanan tersebut. 

Disini pengaruh orang tua sangat penting sekali, sering – seringlah mengkonsumsi makanan sehat didepan si kecil dan tawari mereka sesekali hingga mereka familiar dengan jenis makanan sehat.

Moms ketika anak – anak sudah mau mengkonsumsi makanan sehat, berikan pujian kepada mereka bahwa apa yang mereka lakukan adalah hal yang sangat baik. 

Pastikan untuk selalu berusaha menyuguhkan makanan sehat untuk si kecil karena dalam masa pertumbuhan, mereka butuh sekali asupan nutrisi yang cukup supaya perkembangan tubuhnya berjalan dengan sempurna. Jangan lupa untuk mencoba beberapa tips diatas ya moms, semoga bermanfaat. 

Penting! Ini Hal yang Harus Dilakukan Oleh Calon Ayah

Ketika memutuskan untuk memiliki anak, persiapan harus dilakukan secara matang dan baik. Bagi seorang laki – laki, saat pertama kali mengetahui bahwa bahwa dirinya akan menjadi ayah, perasaan senang dan gembira akan datang menghampiri. 

Namun siapa sangka, terkadang beberapa calon ayah merasa khawatir dan belum sepenuhnya siap karena kurangnya pengetahuan. Untuk itu, bagi Anda calon ayah yang sebentar lagi akan memiliki anak, inilah beberapa tips dan cara yang bisa dilakukan agar Anda benar – benar merasa siap sebelum waktu itu datang. 

Tujuannya supaya Anda bisa menjadi ayah yang siap dan memiliki ilmu yang cukup dalam menjalani hari – hari bersama anak. Berikut beberapa cara yang bisa dipraktekkan selama masa menunggu si kecil hadir :

1. Perhatikan dan Bicara dengan Ayah lain

Salah satu cara untuk belajar yaitu dengan mengamati dan bertanya, oleh karena itu sebagai calon ayah Anda harus lebih sering memperhatikan bagaimana seorang ayah memperlakukan anaknya, interaksinya dengan anak, cara mereka berbicara dan beberapa hal penting lainnya. 

Jika Anda kurang paham mengenai beberapa hal, sebaiknya mencari informasi lebih dalam dengan mengajak berbicara langsung seorang ayah dan bertanya mengenai hal yang perlu dipahami. 

Anda bisa mengajak diskusi teman dekat yang sudah memiliki anak mengenai gaya pengasuhan atau parenting, ayah kandung Anda sendiri atau siapa saja seseorang yang Anda anggap baik ketika menjadi ayah. 

2. Belajar Merawat Bayi

Merawat bayi tidaklah mudah, namun jika Anda memiliki ilmu yang cukup maka semuanya dapat dilakukan dengan baik. Banyak hal yang bisa Anda bantu untuk merawat bayi, sehingga tidak hanya istri yang berperan, namun Anda sebagai ayah juga bisa ikut berperan penuh. 

Beberapa hal yang perlu dipelajari yaitu seperti mengganti popok ketika bayi buang air besar atau kecil, mandi dan menggendong bayi Anda. Meluangkan waktu untuk skin to skin bersama anak merupakan hal yang penting supaya bisa terbangun keterikatan antara Anda dan si kecil. 

3. Berlatih Langsung dengan Bayi

Setelah cukup mendapatkan teori, tentu Anda harus berani mempraktekkan secara langsung, caranya yaitu dengan berlatih langsung dengan bayi. 

Jika Anda mempunyai keponakan atau saudara yang masih kecil, cobalah untuk membantu merawat atau mengajaknya bermain. Saat itulah Anda bisa mempraktekkan ilmu yang telah didapatkan sebelumnya, seperti bagaimana cara komunikasi, membantu mengganti pakaian atau membacakan buku kepada mereka sebelum tidur. 

4. Ikut Terlibat dalam Pemeriksaan Prenatal

Beberapa calon ayah mungkin sibuk bekerja sehingga tidak memiliki waktu yang cukup untuk menemani istri melakukan pemeriksaan prenatal, namun ternyata Anda sebagai calon ayah penting untuk ikut terlibat dan mendampingi istri ketika melakukan pemeriksaan kehamilan. 

Ini tidak hanya baik untuk hubungan dengan pasangan, namun ini bisa menjadi langkah awal untuk mengetahui perkembangan calon anak secara baik. 

Sebaiknya luangkan waktu di sela bekerja, atau gunakan waktu libur Anda untuk turut serta dalam melakukan pemeriksaan kehamilan. 

5. Temukan dan Rancang Model Ayah

Sebagai seorang ayah, tentu setiap orang ingin memiliki peran dan merancang modelnya sesuai dengan keinginan. Tentunya semua berdasarkan kebutuhan dan tujuan baik yang telah Anda pikirkan matang – matang. 

Menjadi ayah bukanlah hal sepele yang bisa tanpa ilmu dalam melaksanakannya, setiap calon ayah memiliki harapan baik terhadap setiap anaknya, untuk itu Anda bisa mulai merancang gaya pengasuhan seperti apa yang tepat dan sesuai sehingga dapat membentuk anak menjadi pribadi yang baik budi pekertinya, berilmu, taat dalam beragama dan beberapa poin penting lainnya.

6. Jaga Kesehatan Diri Sendiri

Memiliki tubuh yang sehat juga ternyata penting diperhatikan untuk Anda calon ayah, fokuslah membuat tubuh menjadi lebih bugar sehingga ketika si kecil hadir Anda sudah siap berperan serta merawatnya bersama istri tercinta. 

Merawat bayi membutuhkan tenaga yang banyak dan waktu yang lebih panjang, ini karena bayi biasanya bangun di tengah malam dan menangis karena lapar atau merasa tidak nyaman karena popoknya perlu diganti. 

Belum lagi jika si kecil rewel karena kurang sehat, baik Anda dan istri akan bersama – sama merawat setiap saat hingga anak kembali sehat. Ketika memiliki anak tentu tenaga dan waktu akan banyak tercurahkan kepada si kecil, dengan begitu jagalah kesehatan sejak jauh – jauh hari. 

Manfaat Memeluk si Kecil Setiap Hari, Orang Tua Wajib Tahu!

Moms setiap anak memerlukan kasih sayang dari kedua orang tuanya ya, salah satunya yaitu dengan menerapkan bahasa kasih melalui sebuah pelukan.

Pelukan dari orang tua kepada anak perlu dilakukan secara rutin karena ini dapat memberikan dampak positif terhadap sikap serta sebagai simbol rasa sayang dan cinta terhadap mereka. 

Tidak dipungkiri bahwa pelukan bisa memberikan rasa tentram dan nyaman dalam waktu yang cepat, terlebih saat anak sedih dan kecewa, maka pelukan yang hangat bisa meredakan perasaan kurang nyaman yang sedang dirasa.

Nah bagi moms dan ayah di rumah, perlu mengetahui apa saja manfaat pelukan bagi si kecil agar kebutuhan akan kasih sayang, pertumbuhan dan perkembangan mereka dapat berjalan dengan baik. 

1. Pelukan Membuat Anak Jadi Lebih Pintar

Tahukah moms kalau anak – anak membutuhkan banyak rangsangan sensorik saat otak mereka sedang tumbuh dan berkembang. 

Ketika bayi, indra pertama yang berkembang adalah sentuhan seperti pelukan. Diketahui bahwa anak yang lebih banyak mendapat pelukan maka mereka akan memiliki otak yang lebih berkembang.

Untuk itu moms dan ayah sebaiknya memberikan pelukan lembut yang cukup dan rutin mulai sejak bayi agar pertumbuhan dan perkembangan otak berjalan dengan baik dan maksimal. 

2. Anak Jadi Lebih Sehat

Berpelukan dapat melepaskan oksitosin, hormon tersebut sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Salah satunya dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh. 

Saat kekebalan tubuh meningkat, maka anak menjadi tidak mudah sakit, masalah peradangan berkurang dan luka jadi cepat sembuh. 

3. Menghentikan Tantrum pada Anak

Berpelukan memberikan manfaat secara keseluruhan, termasuk ke dalamnya pertumbuhan secara emosional. 

Sebagai contoh, ketika anak sedang menangis dan tantrum maka pelukan bisa menjadi salah satu cara untuk menenangkan mereka serta membuat perasaannya menjadi lebih baik. 

Mungkin banyak ya orang dewasa yang beranggapan bahwa memeluk anak yang sedang tantrum bisa memperkuat perilaku buruknya, padahal hal tersebut merupakan anggapan yang tidak benar. 

Orang tua justru perlu memberikan pelukan hangat agar emosi mereka menjadi terkendali dan mereda. 

4. Membuat Anak Menjadi Lebih Bahagia

Hormon oksitosin juga dapat membuat anak merasa lebih dihargai dan cintai dalam hidup, dengan begitu mereka akan lebih merasa bahagia saat anak dipeluk oleh orang tuanya. 

Pelukan juga meningkatkan kadar serotonin sehingga bisa dengan cepat mengurangi rasa sedih atau perasaan negatif yang sedang dirasakan oleh anak – anak. 

5. Mengurangi Stres pada Anak

Tidak hanya orang dewasa, anak juga bisa saja merasakan stres. Namun moms dan ayah tidak perlu khawatir mencari cara untuk mengurangi stresnya mereka, melalui pelukan stres yang sedang dialami anak bisa berkurang. 

Selain itu diketahui bahwa anak – anak yang lebih sering melakukan kontak kulit ke kulit seperti pelukan dengan orang tua sejak bayi maka kadar kortisol dan hormon stres jumlahnya lebih rendah. 

6. Merilekskan Tubuh Anak

Berpelukan dapat meningkatkan sirkulasi ke jaringan lunak, dengan begitu tubuh anak bisa menjadi lebih rileks. Pastikan untuk memeluk anak Anda setiap hari.

Latih Kedekatan Orang Tua Bersama Anak dengan Cara Ini

Memiliki ikatan atau bonding yang baik, tidak hanya perlu dilakukan terhadap pasangan. Namun ini juga perlu dilakukan oleh orang tua terhadap anak.

Ikatan yang kuat akan selalu menumbuhkan dan mempertahankan rasa sayang dan cinta orang tua terhadap anak, begitu juga sebaliknya. Tak hanya itu, anak akan merasa aman dan nyaman ketika berada di dekat orang tua. 

Lebih lanjut, ikatan yang kuat tidak hanya berpengaruh terhadap perasaan positif dari masing – masing pihak, ini juga akan berpengaruh terhadap perkembangan sosial dan kognitif anak. Tentunya hal tersebut sangat penting dan diperlukan saat anak sedang dalam masa pertumbuhan.

Membangun ikatan yang kuat antara orang tua dan anak tentu membutuhkan waktu yang lama, memerlukan proses yang panjang agar dapat mencapai bonding yang baik. Nah bagi Anda yang sedang mencari cara membangun bonding kepada anak, Medisqu akan memberikan beberapa tipsnya untuk Anda.

Bermain Bersama

Bagi anak – anak, bermain tidak hanya sekedar untuk bersenang – senang. Ini juga bisa menjadi ajang belajar dan mengenal hal – hal baru. Orang tua yang ikut bermain bersama dapat mengetahui perkembangan dan ilmu baru yang didapatkan oleh anak Anda.

Sebuah penelitian juga menunjukkan ketika orang tua bermain bersama anak, ini akan mengurangi perilaku mereka dalam mencari perhatian. Jika biasanya anak – anak sering merengek dan tidak bisa ditinggal oleh orang tua, maka Anda bisa mencoba untuk bermain bersama agar kebutuhan emosional mereka terpenuhi dengan baik.

Makan Bersama

Makan bersama anak juga bisa membantu membangun ikatan yang kuat, terlebih bagi Anda orang tua yang lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah untuk bekerja, pasti Anda kesulitan mencari cara untuk tetap mempertahankan ikatan dengan anak.

Makan malam atau sarapan bersama bisa menjadi kunci terjalinnya ikatan terhadap anak. Meski tidak dilakukan setiap waktu makan, Anda bisa membuat jadwal rutin untuk makan malam bersama setiap seminggu sekali. Setidaknya jangan sampai melewatkan waktu makan bersama untuk waktu yang lama.

Sebuah penelitian juga mengungkapkan bahwa makan bersama dapat membiasakan anak untuk makan lebih teratur, meningkatkan keterampilan, mental dan emosional yang kuat serta meningkatkan prestasi akademik mereka.

Sentuhan Fisik

Sentuhan menjadi salah satu cara mencintai dan mengungkapkan kasih dan sayang, antara orang tua dan anak tentu hal ini sangat diperlukan. Dengan begitu, bonding atau ikatan yang kuat akan terus terjalin beriringan dengan sentuhan yang sering dilakukan. 

Anda bisa memeluk dan mencium anak sesering mungkin, tentu hal ini mudah dilakukan ketika anak masih kecil. Oleh karena itu manfaatkan momen tersebut untuk memberikan sentuhan terbaik.

Sebaliknya, anak juga bisa memberikan pelukan hangat terhadap orang tua sesering mungkin, sebagai tanda sayang terhadap mereka.

Tidak hanya sebagai ungkapan sayang dan cinta, menurut sebuah penelitian, sentuhan anak dan orang tua juga bisa membantu meningkatkan kesehatan antara keduanya, karena membantu menurunkan hormon stres dan meningkatkan kekebalan tubuh.

Bertanya Tentang Aktivitas

Bertanya kepada anak tentang bagaimana kegiatan mereka selama satu hari merupakan hal yang penting juga untuk dilakukan, Anda bisa bertanya “Bagaimana kegiatan di sekolah hari ini?”.

Selain membangun ikatan yang kuat, bertanya secara teratur tentang kegiatan anak bisa membantu mereka menjadi seseorang yang terbuka terhadap Anda. Sehingga anak bisa menjadikan Anda, tempat berkeluh kesah terbaik. 

Hal tersebut juga bisa mencegah anak Anda menjadi pribadi yang tertutup dan menyimpan masalah dan kesedihan sendiri.

Selanjutnya pastikan, Anda sebagai orang tua juga harus bercerita kepada anak tentang bagaimana hari Anda, serta masalah apa yang telah Anda selesaikan pada hari itu. Dengan begitu, Anda membuat anak merasa dihargai karena telah percaya menceritakan aktivitas harian Anda kepada mereka. 

Membaca Bersama

Ketika membaca bersama, anak dan orang tua akan melibatkan emosi dan kontak mata yang sama. Dengan begitu, ikatan anak dan orang tua semakin terjalin dengan kuat.

Jika anak belum bisa membaca, Anda bisa mendongengkan mereka sesaat sebelum tidur. Pastikan untuk melakukan hal ini secara rutin. 

Membaca juga bisa membantu meningkatkan kemampuan anak untuk berbicara dan mengenal kosa kata baru, sehingga tidak hanya menjalin hubungan emosional yang baik, membaca bersama juga membantu meningkatkan kecerdasan mereka.

Berikan Pujian

Ketika Anda memberikan pujian kepada mereka, itu menandakan bahwa Anda memperhatikan apa yang telah mereka lakukan sepanjang hari. 

Tentunya anak akan merasa dihargai karena Anda memberikan pujian kepada mereka. Anda juga bisa memberikan pujian dan ucapan terima kasih jika sewaktu – waktu anak memberikan bantuan kepada, misalnya ketika anak mengambilkan gelas di dapur atau mematikan televisi setelah selesai menonton.

Sahabat Medisqu, membangun sebuah ikatan memerlukan waktu yang lama, sehingga Anda perlu melakukan beberapa cara diatas secara rutin. Ketika anak mulai bertumbuh besar, Anda bisa menyesuaikan beberapa cara diatas agar ikatan dan hubungan selalu terjalin dengan baik. 

10 Easy Ways to Bond With Your Child. Diakses pada 2020. Parents With Confidence
Bonding With Your Child. Diakses pada 2020. Betterrelationships.org.au

Lakukan Ini Agar Bayi Tidur Lelap saat Malam Hari

Bagi ibu yang baru melahirkan umumnya mereka membutuhkan waktu istirahat yang cukup, namun terkadang mereka kesulitan mendapatkan waktu tidur dan istirahat yang cukup karena bayi sering tidak lelap tidur saat malam hari. Akibatnya ibu harus begadang sepanjang malam untuk membuat bayinya tertidur kembali.

Bayi yang baru lahir umumnya akan tidur selama 16 jam setiap hari, sedangkan untuk malam hari mereka akan tidur selama 10 jam.

Bagi Anda seorang ibu yang memiliki bayi dan sedang mengalami masalah ini, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan agar bayi terlelap saat malam hari, berikut beberapa tips dari Medisqu yang bisa moms lakukan :

1. Berikan ASI yang cukup

Agar bayi Anda tidak bangun saat tidur malam, sebaiknya susui bayi Anda hingga benar – benar kenyang. Untuk waktu menyusui ideal bagi bayi baru lahir yaitu sekitar 20 hingga 40 menit.

Namun selanjutnya waktu menyusui menjadi semakin singkat, yaitu sekitar 10 menit dalam setiap menyusui.

Jika bayi Anda sudah berhenti menyusui sebelum 20 atau 40 menit, sebaiknya ajak bayi Anda untuk menyusu lagi hingga waktu menyusui tercukupi. Dengan begitu Anda sudah yakin jika bayi Anda cukup kenyang saat tidur dan tidak bangun saat tengah malam karena lapar.

2. Buat Jadwal Tidur yang Seimbang

Bayi akan tidur saat pagi, siang dan malam hari. Agar bayi mendapatkan waktu tidur malam yang cukup panjang maka batasi tidur pagi dan siang mereka.

Jika bayi Anda terlalu lama tidur saat siang hari, hal tersebut dapat menyebabkan waktu tidur malamnya berkurang. Ini bisa membuat mereka terbangun di tengah malam dan tidak tidur lagi hingga pagi hari.

3. Buat kamar dan lingkungan tidur yang tenang

Tidak hanya orang dewasa yang kesulitan tidur lelap saat malam hari akibat lingkungan yang kurang tenang dan kamar yang kurang nyaman, namun bayi juga mengalami hal ini.

Untuk itu Anda bisa mempersiapkan lingkungan tidur yang lebih tenang dan hindarkan mereka dari suara bising. Selanjutnya buat suasana kamar menjadi lebih nyaman, misalnya dengan menggunakan pendingin saat siang hari dan pastikan ventilasi udara baik agar kamar bayi Anda tidak lembab dan banyak nyamuk.

4. Buat Jadwal Aktivitas yang Konsisten

Atur aktivitas bayi Anda menjadi 3 bagian, diantaranya tidur, bermain dan menyusui atau makan. Ketika Anda sudah menerapkan aktivitas mereka dengan urutan yang konsisten, maka mudah bagi Anda untuk mengetahui kapan jadwal bangun tidur mereka.

Dengan begitu kecil kemungkinannya bayi Anda akan keluar dari jadwal tidur yang biasanya mereka lewati.

Untuk waktu bermain, Anda bisa membiasakan anak Anda tengkurap atau bawa berjalan – jalan ke luar rumah saat sore hari.

5. Mandi dan Gunakan Pakaian yang Nyaman

Tubuh yang bersih saat tidur dapat membantu bayi tidur lebih lelap, untuk itu pastikan Anda memandikan mereka sebelum tidur agar tubuh bersih. Sebagai tambahan, Anda bisa memandikan mereka dengan menggunakan air hangat.

Diketahui mandi dengan menggunakan air hangat dapat meningkatkan rasa nyaman saat tidur. Selanjutnya, setelah mandi pastikan Anda memakaikan bayi Anda pakaian yang hangat dan nyaman.

Penggunaan jenis pakaian sendiri Anda bisa menyesuaikan dengan yang anak gunakan. Misalnya bayi Anda lebih lelap menggunakan baju yang tipis, maka pakaikan pakaian yang sama untuk waktu tidur selanjutnya.

Referensi

  • https://www.nhs.uk/conditions/pregnancy-and-baby/getting-baby-to-sleep/
  • https://www.healthline.com/health/sleep-training-tips#Sleep-training-is-a-great-way-for-your-baby-to-adopt-consistent-sleep-habits

7 Cara Mengajarkan Empati pada Si Kecil

Mempunyai Anak yang memiliki sifat Empati dan Peduli terhadap orang lain adalah impian setiap orang tua, sifat empati perlu diajarkan kepada anak – anak sejak dini, sehingga anak bisa terbiasa tumbuh dengan kepedulian terhadap orang lain.

“Gerbang menuju empati adalah kepekaan terhadap emosional,” kata Michele Borba, psikolog pendidikan, sekaligus penulis berbagai buku pengasuhan anak.

Nah bagi Anda orang tua yang sedang ingin melatih rasa empati pada anak, ada berbagai cara yang dapat Anda coba lakukan supaya si kecil memahami dan turut mempraktekkannya dalam kehidupan sehari – hari. Berikut 7 cara mengajarkan empati kepada anak :

1. Komunikasi Tatap Muka

Komunikasi merupakan hal penting dalam kehidupan, salah satu jenis komunikasi yang cukup penting yaitu komunikasi tatap muka. 

Berbeda dengan komunikasi lainnya, Komunikasi tatap muka membuat pengirim pesan dan penerimanya langsung dapat mendengar dan melihat ekspresi masing – masing saat melakukan kegiatan komunikasi, baik bicara, tertawa tersenyum menangis dan berbagai ekspresi lainnya.

Pertemuan secara langsung inilah yang dapat membuat anak Anda bisa merasakan empati terhadap orang di sekitar. 

2. Berbagi Kisah Menyentuh Hati

Hidup tidak selalu berjalan mulus, pasti ada rintangan dan cobaan yang membuat seseorang akan merasakan kesulitan dan kesedihan ketika melewatinya.

Orang tua bisa menceritakan kisah menyentuh hati di masa lalu yang pernah dilewati kepada anak, agar mereka turut merasakan dan menimbulkan rasa empati jika kondisi yang sama terjadi di kemudian hari pada orang – orang di sekitarnya.

3. Latih Ungkapkan Perasaan

Mengungkapkan perasaan tentu tidak mudah dilakukan oleh sebagian orang, sebagian hanya memendam tanpa mau bercerita atau mengungkapkan kepada orang lain. 

Perlu diketahui bahwa mengungkapkan perasaan juga dapat melatih rasa empati kepada anak. Orang tua perlu membiasakan diri untuk mengungkapkan setiap perasaan kepada anak, sehingga anak dapat mengikuti dan membiasakan melakukan hal tersebut juga.

4. Ajari Anak Membantu Sesama

Hidup tidak hanya selalu tentang diri sendiri, manusia ditakdirkan dan memiliki tugas untuk peduli kepada orang lain.

Ketika Anda menunjukkan bagaimana membantu orang lain yang membutuhkan bantuan dan kesulitan didepan Anak, ini akan lebih mudah membangun rasa empati mereka. 

Contohnya, Anda bisa mengajak anak berdonasi untuk korban bencana alam atau memberikan sedekah kepada orang tidak mampu yang ada di sekitar.

5. Manfaatkan Momen Khusus

Setiap orang pasti memiliki momen khusus dan spesial, misalnya ketika anak Anda mendapatkan peringkat di kelas Anda bisa mengajaknya untuk merayakan dengan cara berbagi dengan sesama. Misalnya membagikan makanan dan buku kepada anak jalanan seusia mereka yang tidak bisa merasakan bangku sekolah.

6. Memelihara Hewan

Tidak hanya membutuhkan makanan, Hewan juga butuh kasih sayang dari pemiliknya. Contohnya, pada waktu tertentu anda bisa bermain bersama hewan peliharaan, menggendong dan mengelusnya dengan penuh kasih sayang.

Dengan begitu anak akan memahami bahwa mereka perlu mencurahkan kasih sayangnya juga terhadap hewan peliharaan, begitupun mereka akan mempraktekkannya kepada orang lain.

7. Memberi Contoh Langsung

Teori dan kata – kata tidak lantas membuat anak mudah untuk memiliki rasa empati, untuk itu Anda sebagai orang tua harus langsung memberi contoh atas setiap hal yang akan diajarkan kepada Anak. 

Selanjutnya jika ingin anak cepat memahami, berikan dan lakukan contoh tersebut secara berulang – ulang. 

Kesimpulan

Orang tua harus menjadi pemberi contoh pertama jika ingin Si Kecil memiliki rasa empati sejak dini. Anak-anak akan lebih mudah memahami apa yang mereka lihat dibandingkan melalui perkataan saja. Misalnya saat kita berkata bahwa anak harus peduli pada orang lain,  tetapi tanpa melihat contohnya secara langsung, mereka tidak akan paham.

Ravi Rao, ahli bedah saraf pediatrik yang menjadi host acara anak-anak, menekankan bahwa penting bagi orang tua untuk menggunakan bahasa dalam menyampaikan emosional mereka sendiri. Anak-anak dapat melatih empatinya dengan bermain peran bersama teman atau boneka kesayangannya.

Tips Mengatasi Tantrum pada Si Kecil

Tantrum terjadi ketika balita atau anak kecil mengamuk, menangis, menggigit hingga memukul. Tantrum merupakan salah satu bentuk ekspresi anak namun mereka merasa kesulitan dan frustasi untuk mengungkapkannya.

Kondisi ini cukup membuat orang tua stres karena kesulitan untuk memahami amukan dan berbagai tindakan mereka. Karena tantrum dimulai sejak mereka berusia 12 bulan, tentu pada usia tersebut anak – anak belum dapat berbicara secara jelas untuk menyampaikan apa yang diinginkan kepada orang tua. Akibatnya mereka menjadi tantrum atau sering menangis dan mengamuk.

Sebetulnya tantrum merupakan hal yang normal dan salah satu proses perkembangan anak, sehingga seiring berjalannya waktu tantrum pada anak Anda akan semakin berkurang dan menghilang. Setidaknya itu akan berkurang ketika anak mulai memasuki usia 4 tahun.

Namun bagi yang merasa kesulitan untuk menghadapi dan mengatasi tantrumnya anak – anak, Medisqu akan memberikan beberapa tips bagaimana cara mengatasi tantrum dan Anda dapat mempraktekkannya agar tantrum pada anak dapat berkurang. Berikut beberapa tipsnya :

1. Tetap Tenang

Ketika anak sedang tantrum, sebaiknya orang tua tetap tenang dalam menghadapi sikap mereka. Artinya berusahalah untuk tidak tersulut emosi, memarahi, berteriak atau memukul mereka.

Jika Anda sulit untuk tenang, pastikan untuk menenangkan pikiran sebentar di ruangan atau lokasi yang berbeda dimana anak Anda berada. Setelah merasa tenang Anda bisa kembali mendampingi mereka dan menenangkan anak juga.

2. Alihkan Perhatian Anak

Tantrum biasanya dipicu oleh keinginan mereka yang tidak terpenuhi. Untuk itu Anda bisa coba mengalihkan perhatian mereka dengan memberikan hal lain yang membuat mereka senang, misalnya tawarkan sesuatu atau aktivitas kesukaan mereka.

Umumnya mereka akan mulai teralihkan perhatiannya dan perlahan akan tergoda dengan tawaran Anda. Pastikan untuk menawarkan dengan cara yang baik dan tanpa Emosi.

3. Cari Tahu Penyebab Tantrum

Untuk mengatasi tantrum pada anak, Anda sebagai orang tua tentu harus tahu apa yang menjadi penyebabnya, sehingga Anda dapat melakukan sesuatu yang tepat untuk mengatasi tantrum pada mereka.

Ada banyak hal yang bisa menjadi pemicu tantrum, seperti rasa lelah, lapar, merasa frustasi karena apa yang mereka inginkan tidak dapat tersampaikan dengan baik hingga cemburu dengan anak lain.

Ini juga dipicu karena mungkin mereka butuh perhatian lebih dan kasih sayang dari orang tuanya. Untuk itu pastikan Anda mencari tahu apa saja yang menjadi penyebab anak tantrum sebelum mengatasinya.

4. Jaga Tindakan Mereka

Beberapa anak yang sedang tantrum akan melakukan tindakan yang buruk, seperti merusak barang, melukai diri sendiri hingga melukai orang lain.

Untuk itu Anda perlu menjaga tindakan mereka agar tidak bertindak secara berlebihan yang dapat merugikan diri mereka dan orang – orang yang ada di sekitarnya.

Jika situasi tersebut terjadi, maka jauhkan anak Anda dari temannya atau orang lain agar anak Anda tidak dapat melukai orang lain.

5. Gunakan Pendekatan yang Tepat

Jika anak tantrum, jangan selalu berikan apa yang mereka mau. Misalnya anak Anda ingin mainan, lalu mereka mengamuk dan berteriak untuk mendapatkan apa yang diinginkan.

Selalu memberikan apa yang mereka mau saat tantrum akan membiasakan mereka untuk melakukan hal tersebut saat mereka ingin mendapatkan sesuatu. Akibatnya saat Anda tidak memenuhi apa yang mereka mau, tantrumnya akan semakin buruk dan membuat Anda sebagai orang tua kesulitan untuk menenangkannya.

6. Coba Bicara dengan Anak Anda

Hal pertama yang dapat orang tua lakukan yaitu mengajak anak berbicara tentang apa yang sedang mereka rasakan, apa yang mereka mau dan apa yang bisa membuat suasana hati mereka menjadi lebih baik.

Anda juga bisa mencari tahu apa yang menjadi penyebab tantrum dengan bertanya kepada mereka. Mintalah mereka untuk menyebutkan apa yang menjadi penyebab mereka marah dan menangis, gali secara perlahan apa yang sedang mereka rasakan dan membuat mereka kesal.

Sahabat Medisqu, tentunya setiap anak memiliki perilaku tantrum yang berbeda, jika Anda merasa kesulitan untuk menangani perilaku mereka, tantrumnya tidak membaik setelah usia 4 tahun dan anak Anda banyak melukai orang lain dan dirinya, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan membantu mencari tahu apa yang menjadi penyebabnya dan mencoba untuk memberikan penanganan.

 

Referensi

  • https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/tantrum/art-20047845
  • https://raisingchildren.net.au/toddlers/behaviour/crying-tantrums/tantrums
  • https://www.nhs.uk/conditions/pregnancy-and-baby/temper-tantrums/

 

Exit mobile version