Cara Alami dan Cepat Memutihkan Gigi di Rumah

Setiap orang tentu ingin memiliki gigi yang rapi dan putih, memiliki gigi yang putih dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang, Anda dapat tersenyum lebar tanpa takut memperlihatkan gigi kepada orang lain.

Tidak semua orang memiliki warna gigi yang putih dan bersih, sebagian dari kita memiliki warna gigi yang kurang cerah bahkan cenderung kuning hingga cokelat.

Tentu warna gigi yang kurang cerah dan bersih membuat seseorang merasa tidak percaya diri ketika berbincang dengan orang lain bahkan cenderung merasa malu. Nah bagi yang memiliki masalah gigi tersebut, Anda tidak perlu khawatir karena kali ini Medisqu akan memberikan beberapa tips untuk mengembalikan warna putih dan cerah pada gigi secara alami. Berikut beberapa caranya :

1. Soda Kue

Menyikat gigi merupakan kegiatan wajib yang perlu dilakukan sebanyak 2 kali dalam sehari agar kebersihan gigi dan mulut selalu terjaga dengan baik. Namun terkadang menyikat gigi dengan menggunakan pasta gigi saja belum cukup, dengan begitu Anda perlu menggunakan bahan lain agar kebersihan gigi menjadi maksimal.

Soda kue menjadi salah satu bahan yang dapat anda gunakan untuk menyamarkan dan menghilangkan noda kuning dan cokelat pada gigi, tambahkan sedikit soda kue pada pasta gigi Anda. Ini karena soda kue merupakan bahan abrasif. Tak hanya itu, soda kue juga dapat menghilangkan dan mengurangi bakteri yang terdapat pada gigi.

Jika anda ingin mencoba menggunakan soda kue, pastikan anda mencobanya sedikit terlebih dahulu sebelum melakukannya secara rutin. Ini untuk mengetahui kecocokan penggunakan soda kue pada gigi anda.

2. Minyak Kelapa

Minyak kelapa tidak hanya baik untuk dikonsumsi, namun ini juga dapat digunakan untuk membuat warna gigi menjadi lebih putih. Tidak untuk mencampurnya dengan pasta gigi, anda bisa menggunakan minyak kelapa sebagai bahan kumur.

Caranya ambil 2 hingga 3 sendok minyak kelapa dan masukkan kedalam gelas kecil, selanjutnya kumur – kumur secara perlahan selama 5 hingga 10 menit.

Setelah itu bilas dan kumur menggunakan air biasa, akan lebih baik jika anda melanjutkannya dengan menyikat gigi.

3. Kulit buah jeruk, lemon dan pisang

Tidak hanya daging buah yang bisa memberikan nutrisi dan baik bagi kesehatan tubuh, namun ternyata kulit buah juga cukup memberikan manfaat untuk mencerahkan warna gigi.

Anda bisa menggunakan kulit pisang, jeruk dan lemon dengan menggosokkannya ke area permukaan gigi. Diketahui bahwa kulit buah jeruk dan pisang mengandung asam sitrat yang dipercaya dapat memutihkan gigi.

4. Hidrogen Peroksida

Ini merupakan zat yang dapat memutihkan gigi dan membunuh bakteri di mulut. Jika anda ingin menggunakan hidrogen peroksida untuk memutihkan gigi pastikan jumlahnya tidak banyak, ini perlu diperhatikan karena penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan gigi sensitif. Bahkan beberapa orang bisa saja tidak cocok menggunakan zat ini, untuk itu pastikan mencoba sedikit terlebih dahulu sebelum menggunakannya secara rutin.

Untuk menggunakan hidrogen peroksida, anda bisa menjadikannya sebagai obat kumur. Agar tidak menimbulkan efek samping, pastikan gunakan larutan maksimal 3% dan Anda perlu mencampurnya lagi dengan air.

5. Konsumsi Buah dan Sayur

Siapa sangka buah dan sayur yang tinggi kandungan airnya juga dapat memutihkan gigi secara alami, beberapa jenis buah seperti strawberry dan nanas dapat mengembalikan warna putih pada gigi Anda.

Kandungan air yang terdapat pada buah dan sayur dapat membersihkan plak pada gigi dan mengembalikan warna putih pada gigi.

6. Cuka Apel

Anda bisa menggunakan cuka apel sebagai obat kumur. Gunakan dua sendok makan cuka apel kedalam setengah gelas kecil air, selanjutnya berkumur selama 2 hingga 3 menit. Selanjutnya bilas menggunakan air biasa.

Untuk menggunakan cuka apel, perhatikan cara penggunaannya. Pastikan Anda tidak menggnakannya secara berlebihan karena dapat menimbulkan efek samping seperti menyebabkan kerusakan pada struktur permukaan gigi.

Selain mencoba beberapa bahan diatas untuk memutihkan gigi, anda sebaiknya juga mencegah untuk konsumsi makanan atau minuman yang dapat memberikan warna pada gigi. Beberapa contoh minuman seperti kopi, teh dan soda hitam wajib dihindari jika tidak ingin gigi Anda tidak kembali berwarna kuning atau cokelat.

Selanjutnya hindari makanan dengan rasa asam juga, rasa asam dari makanan dapat menyebabkan gigi berwarna kuning dan merusak enamel jika mengkonsumsinya dalam jumlah yang banyak dan sering.

 

Referensi

 

 

 

 

Kenali Impaksi Gigi dan Cara Mengatasinya

Gigi merupakan salah satu organ penting tubuh yang harus selalu dijaga kesehatannya. Tidak hanya karena masalah gigi berlubang saja yang bisa mengganggu aktivitas, namun ada banyak masalah gigi lain yang perlu penanganan serius, salah satunya impaksi gigi.

Impaksi gigi umumnya terjadi pada gigi bungsu, ini terjadi ketika gigi bungsu tumbuh tidak normal, seperti bengkok, miring atau gigi tidak keluar seluruhnya. Ketika gigi Anda tumbuh miring, tentu ini akan menimbulkan rasa sakit yang tak kunjung mereda.

Gigi bungsu merupakan gigi geraham ketiga, ini tumbuh paling terakhir, yaitu saat Anda berusia 17 hingga 25 tahun. Pertumbuhannya pun umumnya membutuhkan waktu yang lama hingga berbulan – bulan bahkan lebih dari satu tahun.

Penyebab Impaksi Gigi

Impaksi gigi terjadi ketika rahang Anda kecil, sehingga gigi bungsu tidak memiliki cukup ruang untuk bertumbuh keluar secara normal, inilah yang membuat pertumbuhannya sangat lama, menyakitkan dan bahkan miring.

Gejala Impaksi Gigi

Beberapa kasus impaksi tidak menimbulkan gejala, namun beberapa kasus lain yang menyebabkan gigi bungsu terinfeksi, ini akan menimbulkan beberapa gejala seperti :

Rasa sakit saat mengunyah

  • Gusi bengkak
  • Bau mulut
  • Gusi merah
  • Rahang bengkak
  • Gusi berdarah
  • Rasa tidak nyaman pada mulut
  • dan kesulitan membuka mulut

Setiap orang merasakan gejala yang berbeda – beda, hal tersebut tergantung dari seberapa parah impaksi gigi yang Anda alami. Gejala juga terkadang tidak selalu ada, biasanya gejala dapat hilang namun terkadang muncul kembali jika tidak segera ditangani.

Penanganan Impaksi Gigi

Gigi geraham bungsu yang mengalami impaksi namun tidak segera mendapatkan penanganan, ini akan memberikan dampak buruk terhadap gigi tersebut dan gigi di sekitarnya.

Selain rasa sakit, gigi bungsu yang tumbuh di ruang yang tidak cukup besar akan meningkatkan resiko kerusakan gigi, seperti gigi berlubang. Ini terjadi ketika gigi tumbuh terlalu berdempetan, maka Anda akan kesulitan membersihkannya.

Akibatnya banyak kotoran terselip di sekitar gigi bungsu yang impaksi dan masalah gigi serta gusi akan lebih mudah muncul.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangani impaksi gigi, diantaranya seperti :

  • Memantau Pertumbuhan Gigi

Sebelum melakukan penanganan lebih lanjut, dokter akan memantau pertumbuhan gigi Anda secara berkala. Jika dalam jangka waktu tertentu tidak ada masalah yang timbul, maka Anda tidak memerlukan penanganan lebih lanjut terhadap gigi yang impaksi.

  • Operasi/ pengangkatan Gigi

Operasi atau pengangkatan gigi merupakan prosedur lanjutan yang direkomendasikan oleh dokter gigi Anda. Namun sebelum itu dilakukan, Anda akan menjalani serangkaian tes, misalnya seperti rontgen mulut terlebih dahulu.

Rontgen dilakukan untuk melihat kondisi impaksi gigi Anda secara jelas. Selanjutnya Anda akan diarahkan ke dokter spesialis bedah mulut dan melakukan pemeriksaan.

Setelah itu dokter akan menawarkan waktu operasi Anda. Operasi umumnya memakan waktu 45 hingga 60 menit, Anda akan mendapatkan bius lokal atau bius total.

Pemulihan setiap orang berbeda – beda, yaitu antara 7 hingga 10 hari.

Komplikasi

Gigi bungsu yang tidak mendapatkan penanganan yang baik akan menimbulkan beberapa komplikasi gigi, diantaranya kista, penyakit gusi, hingga kerusakan gigi.

Kista dapat terbentuk dan merusak tulang rahang, gigi bahkan hingga saraf. Jika kista sudah terbentuk, Anda akan memerlukan pengangkatan jaringan dan tulang.

Sedangkan penyakit gusi akan lebih tinggi resikonya ketika Anda tidak segera melakukan penanganan pada gigi yang impaksi, akibatnya peradangan gusi akan lebih mudah terjadi.

Sahabat Medisqu, penting bagi Anda untuk selalu melakukan pemeriksaan gigi secara teratur sejak kecil. Hal ini perlu Anda lakukan karena tidak ada cara yang bisa dilakukan untuk mencegah impaksi gigi.

Jika Anda rutin melakukan pemeriksaan gigi, maka berbagai masalah gigi yang muncul akan diketahui sejak awal dan penanganan dapat segera dilakukan untuk mencegah keparahan berlanjut.

Kebiasaan Ini Dapat Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Menjaga kesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang cukup penting, hal ini karena dapat mempengaruhi banyak hal, seperti kesehatan lain dan tingkat kepercayaan diri seseorang.

Misalnya orang dengan kebersihan gigi dan mulut yang baik, tentu mereka akan memiliki napas yang segar, dampaknya mereka memiliki rasa keercayaan diri yang cukup ketika harus berbicara di hadapan orang lain tanpa khawatir dengan masalah bau mulut.

Untuk itu pastikan Anda menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik agar tidak mudah terserang penyakit gigi dan penyakitainnya. Berikut beberapa tips dari Medisqu untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut dengan mudah :

Sikat Gigi 2 Kali Sehari

Ini menjadi poin utama dalam proses menjaga kesehatan dan kebersihan gigi serta mulut. Meskipun ini merupakan cara yang mudah, namun terkadang orang – orang sangat sulit untuk melakukannya.

Guna mendapatkan kebersihan gigi yang maksimal, sikat gigi secara teratur 2 kali dalam sehari. Lakukan saat pagi setelah bangun tidur atau setelah selasai sarapan, serta malam sebelum Anda tidur.

Selain itu pastikan untuk menyikat gigi dengan baik dsn benar, sikat sela – sela gigi dengan baik agar semua sisa makanan dapat terangkat.

Periksa Gigi ke Dokter Setiap 6 Bulan

Tidak hanya cukup dengan sikat gigi rutin 2 kali sehari, Anda juga harus melakukan pemeriksaan gigi secara teratur ke dokter gigi. Pemeriksaan bertujuan untuk mengecek bagaimana kondisi gigi Anda.

Selain itu, Anda juga disarankan melakukan scalling atau pembersihan karang gigi ketika datang. Sikat gigi tidak dapat mencegah terbentuknya karang gigi, dengan begitu Anda perlu membersihkan karang gigi setiap 6 bulan sekali.

Selanjutnya, jika terindikasi adanya masalah gigi, dokter gigi bisa segera melakukan penanganan, penanganan yang tepat dapat mencegah masalah gigi Anda menjadi bertambah parah.

Kurangi Konsumsi Makanan dan minuman Manis

Mengkonsumsi manis berlebihan tentu tidak baik bagi kesehatan, baik kesehatan gigi maupun kesehatan tubuh. Makanan manis dapat meningkatkan resiko gigi berlubang dan mengikis email gigi.

Beberapa makanan dan minuman manis yang perlu dihindari seperti jus buah, permen, cokelat, kue kering hinggs minuman ringan.

Gunakan Mouthwash/Obat Kumur

Mungkin masih banyak dari kita yang tidak menggunakan mouthwash atau obat kumur, mouthwash ternyata sangat penting untuk dipertimbangkan, setidaknya ini akan membantu memineralisasi gigi, membersihkan seluruh bagian gigi bahkan bagian yang sulit disikat hingga mengurangi jumlah asam di mulut.

Hindari Merokok

Merokok dapat menodai gigi, ini membuat gigi menjadi lebih cepat kuning hingga cokelat. Tak hanya itu, merokok juga dapat meningkatkan masalah kesehatan pada mulut seperti bau/ halitosis dan kanker mulut.

Tak hanya berdampak pada gigi, merokok juga akan meningkatkan masalah kesehatan pada gusi.

Gunakan Pasta Gigi Mengandung Fluoride

Banyak pasta gigi yang mengandung fluoride, fluoride ini berfungsi untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya kerusakan pada gigi. Selain itu, fluoride juga melawan bakteri pada gigi yang menjadi penyebab pembusukan dan gigi berlubang.

Kumur dan Minum Setelah Makan

Membersihkan gigi dan mulut tidak hanya dapat dilakukan dengan menyikat gigi, Anda juga sebaiknya membersihkan mulut dengan berkumur setelah makan atau minum minuman manis.

Selain itu, Anda juga perlu untuk menetralkan asam setelah makan dengan minum air. Biasanya asam dalam mulut akan meningkat setelah makan, untuk itu hilangkan asam berlebih pada mulut dengan selalu minum setelah makan.

Flossing

Menyikat gigi tidak dapat menjangkau seluruh area dan sela – sela gigi, untuk itu Anda perlu melakukan cara lain agar sisa makanan dan kotoran yang terdapat di sela gigi bisa terangkat, Anda bisa melakukan flossing menggunakan benang gigi.

Lakukan flossing setelah selesai menyikat gigi, setidaknya sebanyak 2 kali sehari. Flossing juga bertujuan untuk mencegah terbentuknya plak lebih banyak.

Sikat Lidah

Menjaga kebersihan dan kesehatan mulut tidak hanya perlu membersihkan gigi, namun Anda juga harus memperhatikan lidah.

Siapa sangka, lidah juga dapat menjadi sarang kuman, bakteri dan sisa makanan. Jika tidak dibersihkan dengan baik, ini akan menyebabkan bau mulut hingga meningkatka resiko masalah kesehatan lain.

Gunakan Pelindung Mulut

Cara lain untuk tetap menjaga kesehatan mulut yaitu dengan menggunakan pelindung mulut ketika olahraga, seperti tinju atau olahraga yang melibatkan kepala dan wajah.

Tanpa perlindungan yang baik, itu akan meningkatkan resiko masalah kesehatan gigi, seperti gigi patah.

Cara Ampuh Menghilangkan Bau Mulut

Memiliki masalah bau mulut merupakan hal yang cukup merepotkan, hal ini bisa menurunkan kepercayaan diri Anda. Ketika bau mulut, tentu Anda akan merasa malu jika harus berbicara dengan teman atau berbicara di tempat umum.


Semakin parah bau mulut yang Anda alami, maka akan semakin sulit Anda bersosialisasi dengan orang lain. Bahkan beberapa teman Anda mungkin akan menjaga jarak ketika Anda berbicara.

Tidak hanya mengganggu kepercayaan diri seseorang, bau mulut atau halitosis juga merupakan pertanda bahwa Anda memiliki masalah pada gigi dan mulut.

Beberapa hal yang menjadi penyebab bau mulut seperti kebersihan gigi dan mulut yang buruk, seperti tidak pernah membersihkan karang gigi, mengkonsumsi makanan yang berbau dan pedas, masalah gusi, gigi berlubang hingga, mulut kering, merokok hingga akibat infeksi.

Nah bagi sahabat Medisqu yang sedang memiliki masalah bau mulut ini, Anda tidak perlu khawatir, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasinya, diantaranya :

 

Minum Air yang Cukup

 

 

 

Salah satu penyebab bau mulut adalah mulut yang kering dalam jangka waktu yang lama, mulut kering terjadi ketika Anda kurang mengkonsumsi cairan dan beberapa kondisi medis lainnya yang menyebabkan mulut kering. Untuk itu pastikan minum yang cukup secara berkala setiap hari.

Jika mulut Anda terus – terusan kering padahal Anda sudah cukup minum, maka pastikan untuk memeriksakan kondisi tersebut ke dokter.


Sikat gigi 2 kali sehari

 

 

 

Dokter merekomendasikan untuk menyikat gigi 2 kali sehari, hal ini dilakukan untuk tetap menjaga kebersihan gigi dan mulut nda sepanjang hari.

Kebersihan gigi dan mulut yang buruk tentu bisa menimbulkan bau mulut, maka Anda bisa mencegahnya dengan tetap menjaga kebersihannya dengan sikat gigi secara teratur. Sikat gigi yang paling baik yaitu pada pagi hari sebelum memulai aktivitas dan malam hari sebelum tidur.


Bersihkan Lidah

 

Menjaga kesehatan mulut tidak hanya dapat dilakukan dengan menyikat gigi, namun Anda juga harus memperhatikan kebersihan lidah. Lidah juga bisa menjadi tempat berkumpulnya bakteri dan kotoran sisa makanan, untuk itu pastikan bersihkan lidah Anda setelah menyikat gigi menggunakan pembersih khusus.


Gunakan Obat Kumur

 

 

 

Membersihkan gigi dan mulut dapat dilakukan dengan menambah penggunaan obat kumur, obat kumur ini mengandung antibakterial yang bisa membantu menghilangkan bakteri yang masih menempel dia area mulut.

Namun pastikan Anda untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokter gigi Anda sebelum menggunakan obat kumur. Selanjutnya Anda juga sebaiknya menggunakan obat kumur yang tidak mengandung alkohol, karena alkohol dalam obat kumur justru dapat memicu mulut kering.


Gunakan benang gigi/flossing

 

 

Tahukah Anda bahwa menyikat gigi hanya membersihkan sekitar 60% permukaan gigi? Dengan begitu dapat dipastikan sekitar 40% gigi Anda tidak tersentuh oleh sikat gigi. Akibatnya masih banyak kotoran yang menempel di sela – sela gigi.

Pastikan untuk flossing menggunakan benang gigi setelah makan atau setelah menyikat gigi, agar semua sisa makanan terangkat dengan baik dan tidak menyebabkan karang gigi yang bisa memicu bau mulut.


Berkumur setelah makan

Menyikat gigi hanya direkomendasikan sebanyak 2 kali dalam sehari, namun Anda tetap bisa membersihkan gigi dan mulut dari sisa makanan setelah makan dengan berkumur.

Berkumurlah secara rutin setelah makan agar sisa makanan tidak menempel dan terselip diantara gigi.

Sahabat Medisqu, selain memperhatikan cara mengatasi bau mulut, Anda juga harus mencegah beberapa hal agar bau mulut tidak kembali lagi. Pastikan untuk tidak merokok dan mengkonsumsi makanan dengan bau yang kuat seperti bawang terlalu banyak.

Tidak ada larangan untuk mengkonsumsi makanan dengan bau menyengat, namun pastikan Anda mengkonsumsinya dengan poris yang normal.

Selanjutnya cegah masalah gigi yang bisa menyebabkan bau mulut dengan rutin periksa kesehatan gigi Anda setidaknya setiap 6 bulan sekali. Jika ada masalah gigi seperti timbulnya lubang, maka dokter gigi Anda bisa segera melakukan penangan khusus agar lubang gigi Anda tidak memicu bau mulut.

Referensi:

Bad breath. Diakses pada 2020. Healthline
Bad breath. Diakses pada 2020. NHS
Bad breath causes. Diakses ada 2020. WebMd

 
Disclaimer: informasi dari Medisqu tidak menggantikan nasihat medis. Selalu konsultasikan ke dokter Anda sebelum melakukan tindakan lebih lanjut.

Inilah Cara Mengatasi Gigi Berlubang dengan Benar

Ada banyak hal yang dapat menyebabkan gigi berlubang, beberapa diantaranya seperti sisa makanan yang tidak dibersihkan dengan baik, penumpukan bakteri pada gigi, hingga penumpukan plak. 

 

Gigi berlubang ini bisa dialami oleh siapa saja, baik anak kecil, remaja hingga orang dewasa, ini merupakan masalah kesehatan yang sangat umum.

 

Setiap orang dengan masalah gigi berlubang memiliki gejala yang berbeda – beda, ada yang tidak merasa nyeri sama sekali, ada yang merasakan nyeri hanya ketika makan atau minum, atau ada pula yang merasakan nyeri hampir sepanjang waktu. Gejala tersebut muncul, tergantung pada tingkat masalah gigi berlubang Anda.

 

Bagi Anda yang sudah terlanjur memiliki masalah lubang pada gigi, Anda tidak perlu khawatir, ada banyak pilihan cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. 

 

Perawatan Fluoride

Fluoride merupakan mineral yang dapat mencegah kerusakan gigi serta mengurangi resiko gigi berlubang. Dokter akan mengaplikasi fluoride dalam bentuk gel, busa hingga pernis.

 

Tidak hanya untuk mengatasi gigi berlubang, perawatan fluoride juga berfungsi untuk memperkuat enamel gigi, mencegah penyakit gusi dan meningkatkan kesehatan mulut.

 

Tambal Gigi

 

Tambal gigi menjadi rekomendasi selanjutnya oleh dokter, jika lubang pada gigi Anda masih dalam tahap yang tidak terlalu parah. Tambal gigi ini bertujuan untuk mencegah kerusakan gigi semakin berlanjut dan mencegah lubang pada gigi semakin membesar.

 

Pertama – tama, dokter akan mengangkat atau mengambil bagian gigi yang sudah membusuk menggunakan laser. Selanjutnya dokter akan membersihkan bagian gigi yang berlubang dari kotoran dan bakteri.

 

Setelah lubang pada gigi sudah bersih, dokter akan bersiap mengisi atau menambal gigi berlubang Anda menggunakan bahan tertentu. Beberapa bahan yang biasa digunakan untuk menambal gigi seperti, emas, porselen, komposit hingga amalgam. Masing – masing bahan tambalan memiliki kekurangan dan kelebihan yang berbeda.

 

Perawatan Saluran Akar

Perawatan saluran akar atau edodontik bertujuan untuk menyelamatkan gigi berlubang Anda agar tidak dicabut. Prosedur ini dilakukan kepada mereka yang mengalami infeksi bakteri pada pulpa gigi.

 

Perawatan ini hampir serupa dengan tambal gigi, pertama – tama dokter akan membersihkan bakteri dan kotoran dari saluran akar, setelah gigi bersih dan bakteri hilang, dokter akan menambal saluran akar dan menutupnya dengan tambalan atau mahkota.

 

Umumnya prosuder ini akan berhasil dilakukan, setelah melakukan perawatan ini, setidaknya gigi Anda yang sebelumnya bermasalah dapat bertahan dengan baik hingga 10 tahun kedepan.

 

 

Mencabut Gigi

 

 

Cabut gigi menjadi pilihan cara paling terakhir yang direkomendasikan oleh dokter. Biasanya dokter akan lebih mengarahkan Anda untuk melakukan 3 prosedur diatas, namun jika kondisi gigi Anda sudah terlalu parah dan tidak bisa diselamatkan, maka dokter akan mengarahkan Anda untuk memilih prosedur ini.

 

Pertama – tama, dokter akan melakukan bius di sekitar gigi yang akan dicabut, lalu dokter akan mengendurkan gigi dan mencabutnya. 

 

Sahabat Medisqu, penting bagi Anda untuk memperhatikan kesehatan gigi secara berkala, sehingga Anda dapat terhindar dari masalah gigi berlubang. Pastikan untuk menyikat gigi 2 kali dalam sehari dan mengunjungi dokter gigi setiap 6 bulan untuk melakukan pemeriksaan gigi secara menyeluruh. 

 

Ketika dokter menemukan ada indikasi lubang pada gigi Anda, maka pencegahan dapat segera dilakukan, agar lubang pada gigi tidak semakin membesar dan parah.

 

Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi gigi berlubang. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.

 

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. Dental health cavaties & Dental health fillings.
Mayoclinic. Diakses pada 2020. Cavities/tooth decay.
Healthline. Diakses pada 2020. Tooth Cavities Treatment

 

Disclaimer: informasi dari Medisqu tidak menggantikan nasihat medis. Selalu konsultasikan ke dokter Anda sebelum melakukan tindakan lebih lanjut.

 

 

Exit mobile version